Suatu pencapaian lain yang tidak sulit untuk dijangkau, namun tidak kalah penting artinya di dalam hidup ini adalah "contentment management". Kemampuan mengatur rasa puas, rasa cukup dengan apapun keadaan kita. Lawannya adalah "tidak pernah puas", "selalu merasa kurang", dan "tidak bahagia" dengan apapun yang dimiliki dan dialami saat ini.
Ini suatu pencapaian yang besar karena banyak orang yang hidupnya kelihatan baik dari luar namun batinnya sengsara. Pikirannya dan hidupnya menderita karena merasa sebagai orang yang serba kurang dibandingkan dengan orang lain di sekelilingnya.Mengapa Selalu Merasa Kurang
Kenapa orang merasa selalu kurang? Begini konsepnya,., ....bila kita mengira bahwa kepuasan diukur dari sesuatu yang di luar: materi, barang yang kita punya, HP baru, mobil baru, dll ... atau kepuasan mata, pergi berbelanja, jalan jalan ke luar negeri,... atau kepuasan jasmani, seperti makan makanan yang enak, hubungan fisik dsb maka kita salah mencari kepuasan.
Kepuasan itu berasal dari dalam. Nikmat dan bahagia itu masalah hati. Dan kita perlu belajar untuk bisa merasakan itu.
Kepuasan dirasakan ketika kita berinteraksi dengan Tuhan dan orang yang kita kasihi. Buktinya,.... ketika kita pertama kali bertemu dengan Tuhan Yesus, menerima Tuhan sebagai Tuhan dan Sahabat, kita merasakan damai dan kebahagian dan kepuasan yang tidak bisa dijelaskan. Perasaan ecstasy yang sulit dibandingkan dengan apapun juga.
Demikian pula ketika seseorang sedang jatuh cinta, dia merasakan suatu perasaan yang sulit dibandingkan sekalipun makan siangnya hanya nasi dan tempe di rumah kos-kos-an yang sederhana.
Bertemu dengan keluarga kita dan teman-teman dekat juga memberikan rasa indah yang luar biasa sekalipun pertemuan itu diadakan di restoran yang sederhana.
Tidak Sulit Menemukan Kepuasan Disekeliling Kita
Sebetulnya setiap kita pasti pernah merasakan kebahagian dan kepuasan yang luar biasa yang diuraikan diatas. Yang kita butuhkan adalah belajar untuk mengalami lagi suasana-suasan tersebut lebih lagi di hidup kita selanjutnya.
Bila kita mengerti hal ini maka anda dan saya menjadi orang-orang yang berbahagia sekalipun mungkin secara materi tidak naik mobil jaguar dan setiap minggu berlibur ke Paris dan Disneyland.....
Sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. (Fil4:11b-12a, 13)
Orang yang mengerti cara untuk berbahagia seperti Paulus bukanlah orang-orang gila. Bukan juga orang-orang yang pandai menipu diri sendiri. Juga bukanlah orang-orang yang apatis, "nrimo" dan tidak ada lagi inisiatif untuk maju. No. No. dan No.
Orang yang pintar mengatur hatinya untuk tetap berbahagia adalah orang-orang yang aktif, bersemangat, punya gairah untuk maju dan menikmasti hidupnya..... O ya....
Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, (Fil4:4,6)
Bagaimana kalau kita terlalu bergantung dengan hal-hal materi dan situasi di luar diri kita? Bagaimana kalau kepuasan kita terlalu diatur oleh keadaan disekeliling kita?
Well, caranya hanya satu. Yaitu kita mulai belajar menikmati kepuasan-kepuasan yang datang dari dalam. Temukan kembali perasaan-perasaan itu dan hidup anda akan berubah sama sekali.
Dan bila itu terjadi, anda sudah mendapatkan suatu pencapai luart biasa dalam hidup anda.
All blessings,
Binsar
1 komentar:
artikel yang menarik dan inspiratif.
Terimakasih
Timbangan Digital | Timbangan Emas by PT Digi
http://timbangan.co.id
Posting Komentar