Skill Interaksi Sosial

Lebih baik tinggal pada sudut sotoh rumah dari pada diam serumah dengan perempuan yang suka bertengkar. (Ams 21:9)

Saudara saudari, ayat diatas memang sering digunakan didalam konseling pasutri. Namun hikmat yang terkandung lebih luas dari pada itu. Esensi yang perlu diketahui adalah bahwa seseorang yang suka bertengkar akan dijauhi oleh teman temannya, rekan kerjanya, rekan bisnisnya bahkan orang yang terdekat sekalipun yaitu pasangan hidupnya. Ini berlaku untuk kaum pria maupun wanita.

Orang yang suka bertengkar dijauhi temannya
Hidup ini sudah terlalu rumit untuk ditambah dipusingkan dengan orang orang yang kerjanya ber-argumentasi, bertengkar, cerewet dan sebentar sebentar complain.
Saudara saudari, sepintar pintarnya seseorang dia membutuhkan orang lain untuk bisa berhasil dalam hidupnya. Dia membutuhkan mentoring dari atasan, kerjasama dari rekan kerjanya dan juga respon yang baik dari para customernya untuk bisa sukses.

Reputasi seorang yang suka bertengkar dan berselisih paham akan terdengar jauh dan mempengaruhi keputusan orang lain yang bisa mendatangkan akibat yang tidak menguntungkannya.

Kerjasama vs Pertengkaran
Saya mengenal seseorang yang didekati oleh dua pihak untuk melakukan suatu bisnis yang menarik. Sebetulnya tawaran pihak yang pertama kelihatannya lebih menarik dari tawaran dari pihak kedua. Namun karena sering mendengar konflik yang terjadi antara dia dengan rekan rekan bisnisnya, orang menjadi kuatir akan menghadapi masalahnya yang sama dengan pihak pertama tersebut. Dan akhirnya pihak kedualah yang dipilih untuk menjadi rekan bisnis.

Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak. (Ams 20:3)

Membangun Image Diri
Kitab Amsal menghendaki kita untuk menjadi pintar dan menguasai amarah yang bisa saja timbul dalam interaksi dalam pekerjaan dan bisnis. Kita punya pilihan untuk menjadi terhormat dan membangun reputasi tersebut atau menjadi bodoh dan menciptakan image yang akan merugikan kita sendiri.

Saya percaya kita semua memilih untuk menjadi pintar dan belajar untuk menguasai diri kita. Tentu saja hanya dengan pertolongan Tuhan Yesus kita yang baik.

All blessings to you throughout the week,
Binsar