Mulai Dengan Sukses-Sukses Kecil (3)


Kemenangan simple lain.nya yang kita bisa capai dalam hidup ini adalah gaya hidup "Mengampuni". Mungkin tidak semua orang akan menjadi milyuner, menjadi selebriti atau businessman dengan  banyak perusahaan yang dikuasainya. Tapi setiap orang bisa menjadi seorang yang Sukses dalam mengampuni orang yang bersalah padanya. Mengampuni tidak perlu mengeluarkan biaya atau tingkat pendidikan yang tinggi. Mengampuni dan gaya hidup mengampuni adalah suatu pilihan, seperti suatu switch lampu yang kita putuskan untuk kita pindahkan dari OFF ke ON.

Mengapa Memilih Mengampuni?
Bukankah lebih enak menyimpan sedikit dendam dalam hati kita? Wah sadis sekali sikap yang demikian ya...?

Sebetulnya setiap perasaan tidak enak yang kita miliki pada seseorang membuat susah diri kita sendiri. Dendam dan benci membuat pikiran kita kusut dan hati kita sebal. Akibatnya kita mengalami "bad day", sepanjang hari jadi susah. Yang mestinya menyongsong pekerjaan dengan gembira dan semangat malah menjadi rusak seluruhnya. Yang rugi siapa?.... Kita sendiri.


Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat. Hari orang berkesusahan buruk semuanya, tetapi orang yang gembira hatinya selalu berpesta. (Ams 15:13, 15)

Saya mengenal beberapa orang yang terbiasa menyimpan dendam artinya mudah sekali tergoda untuk sakit hati dan benci. Bila sudah menjadi gaya hidup maka apapun hal kecil yang orang lain lakukan selalu dipandang negatif. Dan karena bertahun-tahun atau mungkin puluhan tahun "dilakoni", wajahnya pun menjadi menakutkan. Perkataannya juga pedas dan akhirnya teman dan keluarga juga tidak betah untuk dekat-dekat dengan mereka. Menyedihkan bukan?

Ok. Kalau kita merasa sayang untuk mengampuni orang yang bersalah pada kita. Kita  merasa orang itu terlalu keenakan menerima pengampunan kita, coba timbang pengaruhnya kepada hati, pikiran dan tubuh kita....

Hati yang gembira adalah obat. Tapi juga hati yang susah mendatangkan banyak penyakit. Para dokter sudah melakukan riset dan menemui bahwa sebagian besar penyakit secara langsung atau tidak langsung dipengaruhi kondisi hati dan pikiran seseorang.

Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri,... (Ams11:17a)   

Pengampunan Mendatangkan Pengampunan
Tuhan secara gamblang mengatakan bahwa doa seseorang tidak akan didengar kalau tidak dimulai dengan pengampuan atas mereka yang menyakiti kita. Bahkan dosa kita pun tidak akan diampuni kalau kita tidak mengampuni orang yang bersalah kepada kita.


Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu." Tetapi jika kamu tidak mengampuni, maka Bapamu yang di sorga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu. (Mar 11:25, 26)


Wah rugi sekali.

Mereka yang sulit mengampuni bukan saja mukanya menjadi jelek, tapi juga dosanya tidak diampuni dan doanya tidak terkabul. Kalau sudah begitu. bagaimana bisa Sukses dalam hidup ini? Bila harapan-harapan hidupnya tidak direstui dan diberkati oleh Tuhan?

Kemenangan Kecil Yang Sangat Penting
Saya menyebutnya sebagai kemenangan kecil karena alasan yang saya sebut diawal tulisan ini. Tapi nilai dan pengaruhnya dalam hidup kita sangat besar.

Sebab itu Mengampuni harus menjadi gaya hidup.

Jangan Tunggu Sampai Tidak Siap Sedia 
Mengampuni adalah gaya hidup yang kita pilih sebelum kita menghadapi situasi buruk dimana kita sulit untuk mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Dengan kata lain sudah terlambat. Sudah keburu sakit hati. Karena tidak siap sedia. Kita ada dalam situasi yang membuat kita terjebak untuk sakit hati dan benci.

Ketika kita memilih gaya hidup mengampuni, kita sudah mengantisipasi akan banyak peristiwa didepan kita yang bisa membuat kita sakit. Tapi kita memutuskan tidak akan terbujuk untuk menjadi sakit hati karena kita tahu bahwa kita sendiri yang akan dirugikan dengan perasaan itu. Sebaliknya kita memutuskan untuk menganggap orang yang mengecewakan kita itu mungkin sedang alpa, kelepasan bicara atau sedang "having a bad day".

Dengan pikiran yang positif seperti itu kita tidak akan menyalahkan pribadi orang tersebut. Justru kita simpati karena mungkin saja orang tersebut ada masalah dirumah, di kantor atau sedang terkena suatu penyakit. Kalau perlu kita tambah sedikit humor. Yah mungkin saja dirumah habis diomeli istri atau kalau single mungkin  baru diancam mau diputus pacar.

Lalu Bagaimana Kalau Terlanjur Benci?
Bila kita sudah punya gaya hidup yang penuh dendam atau sudah menumpuk sejak masa kecil misalnya maka tentu perlu dilayani oleh hamba Tuhan. Perlu mengalami kelepasan dari akar-akar yang sudah masuk dalam sampai ke bawah sadar. Ini misalnya karena mengalami peristiwa tragis di masa kecil, trauma psikologis yang berat-berat dsb.

Namun setiap kita bisa mengikuti petunjuk Tuhan Yesus.
Mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. (Luk 6:28)


Doakan dan bayangkan dalam imajinasi kita hal-hal yang baik bagi orang yang menyakiti kita. Bayangkan dia sukses, dia kaya, dia mendapat jodoh yang ganteng atau cantik. Pokoknya kita berkati dia sekalipun kita merasa disakiti.

Memang tidak gampang. Siapa bilang gampang? Tapi kita harus memaksa diri kita untuk melakukan hal itu. Demi kebaikan kita sendiri bukan?

Dan dengan berjalan dengan waktu kita akan semakin terbiasa untuk mengampuni orang lain dengan lebih mudah.

Hati kita menjadi bersih dan pikiran kita jernih. Hidup kita menjadi gembira dan cerah. Membuat kita semangat dan kreatif dalam bekerja. Luar biasa.

All blessings,
Binsar

1 komentar:

jumialely mengatakan...

terima kasih, dan mengampuni diri dan orang lain akan membuat hidup ini damai dan indah

salam