Menyaring Inspirasi


Kalau kita membaca Kitab Amsal, tidak banyak kita temui ide-ide spesifik yang bisa diterapkan dalam dunia marketing, salesmanship, business strategy yang dibutuhkan di dalam pekerjaan kita sehari-hari. Namun banyak ajaran-ajaran yang bersifat umum untuk hidup benar dan berhasil. Disamping itu juga peringatan-peringatan untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang berakhir dengan kehancuran dan kegagalan.

Kebenaran menjaga orang yang saleh jalannya, tetapi kefasikan mencelakakan orang berdosa. Terang orang benar bercahaya gemilang, sedangkan pelita orang fasik padam. (Ams 13:6,9)

Tuhan memberikan database Ide-ide cemerlang dalam FirmanNya
Kita juga akan menemui bahwa anak-anak Tuhan tidak perlu takut kehabisan ide-ide cemerlang dalam berbisnis dan berkarir. Setiap orang yang mengambil waktu untuk bersekutu dengan Tuhan dan merenungkan FirmanNya dengan sendirinya menjadi orang–orang yang penuh dengan kreatifitas, inspirasi dan ide-ide ajaib yang tak pernah terpikirkan. Apapun yang competitor pikirkan, anda bisa mengunggulinya dengan lebih baik. Interaksi dengan Firman Allah baru memunculkan ide-ide spesifik yang bisa kita gunakan di dalam bisnis dan karir kita. Kok bisa begitu? Ya memang begitulah ajaibnya akibat dari merenungkan Firman Allah itu.

Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari. Perintah-Mu membuat aku lebih bijaksana dari pada musuh-musuhku, sebab selama-lamanya itu ada padaku. Aku lebih berakal budi dari pada semua pengajarku, sebab peringatan-peringatan-Mu kurenungkan. Aku lebih mengerti dari pada orang-orang tua, sebab aku memegang titah-titah-Mu. (Maz 119:97-100)

Interaksi pikiran kita dan Firman Allah dan pekerjaan Roh Kudus menghasilkan ide-ide yang jenius didalam kehidupan anak-anak Allah.

Ide cemerlang yang melintas perlu disaring sebelum diterapkan
Namun dari sekian banyak ide-ide yang bermunculan dalam pikiran kita, kita perlu menyaring dengan hati-hati karena Iblis pun bisa menyusupkan suatu idea yang kelihatannya brilliant namun bisa mendatangkan kehancuran. Kita perlu filter, alat penyaring. Kita perlu suatu mekanisme yang melindungi, menjagai, dan menghalangi kita dari memilih ide-ide brilliant yang sebetulnya berbahaya tersebut.

Salah satu penyaring ide yang Kitab Amsal berikan adalah Ketulusan hati. Integritas.

Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya. (Ams 11:3), dalam bahasa inggrisnya: The integrity of the upright shall guide them... (Ams 11:3a, KJV)

Apakah ide yang terlintas dalam pikiran kita itu bersifat tulus dan menjunjung integritas? Apakah orang benar melakukan hal-hal yang didasari ide-ide seperti itu? Apakah ide-ide seperti itu dilakukan oleh seorang anak Allah?

Atau sebaliknya? Apakah ide-ide tersebut curang dan licik? Tidak jujur dan ada kepalsuan? Kelihatan baik namun tidak memiliki integritas yang benar?

Coba kita renungkan dan uji dengan tenang. Ijinkan ide-ide tersebut disaring dan diuji dengan prinsip-prinsip kebenaran, integritas, dan ketulusan.

Ide yang tersaring merupakan ide yang brilliant dan pasti tokcer.
Nah, apabila ternyata lolos dari filter ilahi tersebut, pasti anda tidak akan salah langkah. Keberhasilan dan sukses pasti menanti di depan anda.

Sangat mudah bukan? Sebab manusia memang sesungguhnya memiliki roh yang luar biasa. Pada saat Tuhan menciptakan manusia, Tuhan memberikan roh yang berasal dari Dia. Sebagian keluar-biasaan Allah ditaruhkan di dalam manusia. Kita semua memiliki roh luar biasa yang mampu membuat kita berhasil dalam hidup ini.
Tetapi roh yang di dalam manusia, dan nafas Yang Mahakuasa, itulah yang memberi kepadanya pengertian. (Ayub 32:8-9a)

All blessings,
Binsar