Apakah kunci untuk hidup yang sukses dan langgeng?
Jawabannya ada pada ayat ayat diatas. Hati yang tenang.
Di dalam kehidupan yang penuh dengan persaingan, budaya saling menjegal dan saling menjatuhkan, tidaklah mudah untuk menjaga hati untuk tetap tenang. Di dalam karir maupun bisnis, orang cenderung untuk mudah terpancing emosi, mendendam, dan memendam kepahitan atas tindakan pesaing-pesaing bisnis kita. Belum lagi tusukan dari belakang oleh orang orang yang kita anggap rekan kerja dan sahabat kita.
Persaingan Yang Keras Menyebabkan Stress
Tidak Semua Kritikan Harus Kita Dengarkan
Kita perlu belajar dan melatih diri kita untuk tidak selalu meresponi tindakan orang lain dengan sakit hati. Oh ini tidak mudah. Sangat tidak mudah. Namun tidak berarti ini tidak bisa kita lakukan. Adalah bijak kalau kita belajar untuk mengabaikan cemooh orang yang tidak pada tempatnya. Saudara saudari , dalam kehidupan sekarang ini, suka atau tidak suka, kita akan terus bertemu dengan orang orang seperti itu. Sekalipun kita telah berbuat yang terbaik bagi orang tersebut, mulutnya tidak pernah berhenti mencemooh.
Dekat Dengan Tuhan Membuat Hati Kita Teduh
Ada kunci yang manjur untuk memperoleh hati yang selalu tenang dan teduh menghadapi segala bentuk badai dalanm dunia pekerjaan.
Kecenderungan yang terjadi adalah orang akan saling menjatuhkan, saling menghancurkan dan kalau perlu mangambil “lose-lose solution” pada persoalan yang mereka hadapi dengan orang lain. Itu sebabnya banyak pebisnis ataupun professional yang mengalami stress berkepanjangan bahkan tidak sedikit yang berakhir dengan serangan jantung atau stroke di usia yang relative muda. Apakah hidup seperti itu “worth it” ? Apakah pencapaian yang diperoleh dengan cara hidup seperti itu sebanding dengan resiko yang akan kita tanggung ?
Kitab Amsal mengajarkan prinsip untuk Sukses Yang Langgeng. Sukses yang tidak perlu ditambahi dengan efek samping yang fatal seperti itu.
Apakah kunci nya? Jawabannya ternyata sederhana. Kita harus menjaga hati kita agar senantiasa tenang dan tidak terpengaruh oleh provokasi orang orang disekitar kita.
Bodohlah yang menyatakan sakit hatinya seketika itu juga, tetapi bijak, yang mengabaikan cemooh. Ams12:16
Tidak Semua Kritikan Harus Kita Dengarkan
Kita perlu belajar dan melatih diri kita untuk tidak selalu meresponi tindakan orang lain dengan sakit hati. Oh ini tidak mudah. Sangat tidak mudah. Namun tidak berarti ini tidak bisa kita lakukan. Adalah bijak kalau kita belajar untuk mengabaikan cemooh orang yang tidak pada tempatnya. Saudara saudari , dalam kehidupan sekarang ini, suka atau tidak suka, kita akan terus bertemu dengan orang orang seperti itu. Sekalipun kita telah berbuat yang terbaik bagi orang tersebut, mulutnya tidak pernah berhenti mencemooh.
Tapi hidup kita tidak perlu dipengaruhi oleh mereka Hati kita tidak perlu diracuni oleh perkataan-perkataan tersebut. Semangat kerja kita jangan dibiarkan tercemari dan menjadi turun karena cemooh, kecemburuan dan segala macam sikap buruk yang orang lain tunjukan kepada kita tanpa alasan yang jelas.
Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang. Ams 17:22
Dekat Dengan Tuhan Membuat Hati Kita Teduh
Ada kunci yang manjur untuk memperoleh hati yang selalu tenang dan teduh menghadapi segala bentuk badai dalanm dunia pekerjaan.
Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku. Maz 62:1
Sisihkan waktu untuk mendekat kepada Allah. Sisihkan waktu untuk membaca Alkitab di pagi hari. Sisihkan waktu untuk berdoa dan menyanyikan pujian bagi Tuhan Yesus. Itu akan menjadi investasi waktu yang paling menguntungkan dalam kehidupan kita.
All blessings,
Binsar