Hai anakku, takutilah TUHAN dan raja; jangan melawan terhadap kedua-duanya. Karena dengan tiba-tiba mereka menimbulkan bencana, dan siapa mengetahui kehancuran yang didatangkan mereka? Ams 24:21-22
Kiat Sukses kali ini cukup jelas dan masuk akal. Namun betapa banyak orang gagal dalam karirnya karena tidak mengerti prinsip ini. Ada juga yang mengerti namun ketika ada dalam situasi yang emosional dan penuh tekanan mereka tidak tahan dan melawan kepemimpinan atasan mereka dan terjadilah konflik di tempat kerja.
Kita harus menyadari bahwa tidak akan pernah ada atasan yang sempurna di manapun kita bekerja. Bahkan di gereja dan pelayananpun kita tidak akan pernah menemui pemimpin yang sempurna. Tapi puji Tuhan, kita memiliki pemimpin yang sempurna di dalam Tuhan Yesus Kristus. Pemimpin dari segala pemimpin. Haleluya.
Boss Tidak Melupakan Pemberontakan
Kalau kita tidak suka kepada pemimpin kita, tentu saja kita punya pilihan untuk pindah kerja asalkan semuanya dilakukan dalam tuntunan Tuhan. Namun jangan sekali-kali kita melawan atasan kita terutama dalam soal pekerjaan. Karena tidak semua orang akan mengampuni. Dan tidak semua orang bisa melupakan kesalahan orang lain terhadapnya. Suatu konflik sering kali tertanam dalam memori sang atasan dan sampai jauh kedepan dia akan memperhitungkan pengalaman tersebut pada saat dia akan mengambil suatu keputusan dan kebijaksanaan. Khususnya yang menyangkut diri kita.
Tentu saja kita tidak mesti setuju dengan apa yang atasan kita putuskan dalam segala situasi. Namun tentu kita tidak perlu langsung memberontak dan melampiaskan emosi kita dihadapannya. Pasti ada cara lain yang didasari kasih dan panjang sabar dari Roh Kudus.
Jadikan Tuhan Pembela Kita
Dan ingat. Kita tidak sendirian di tempat kita bekerja. Mata Tuhan mengamati dan membela kita dari segala ketidak-adilan. Firman Tuhan katakan bahwa hati seorang pemimpin itu ada dalam genggaman tangan Tuhan Yesus.
Hati raja seperti batang air di dalam tangan TUHAN, dialirkan-Nya ke mana Ia ingini. Ams 21:1
Namun pertanyaannya apakah kita cukup percaya dan sabar menantikan Tuhan bertindak dalam situasi yang kita hadapi.
All blessings,
Binsar