Haus dan Lapar

Jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh . . . (Ams 2:4-5a)

Saya ingin membagikan Kiat Sukses yang menjadi prinsip yang sudah teruji dalam karir raja Salomo yang luar biasa sukses itu. Kita tentu tidak bermimpi untuk menjadi seperti Salomo dalam masa kejayaannya. Sepersepuluhnya saja sudah sangat luar biasa.

Semua rahasia sukses yang ajaib ini ada pada kitab Amsal. Bahkan sebetulnya semua kiat yang dibutuhkan untuk menghadapi sesama manusia itu ada di kitab Amsal. Kita tentu tahu bahwa Kitab Mazmur banyak membantu dalam memahami bagaimana berhubungan dengan Tuhan. Namun kitab Amsal merupkan kunci dalam menghadapi sesama manusia, entah pasangan hidup,tetangga, saingan bisnis, atasan, bawahan dan lain sebagainya.

Rasa Haus dan Lapar Yang Mendorong Untuk Maju
Saya banyak menulis artikel Kiat Sukses dengan dasar ayat ayat di kitab Amsal. Ayat diatas mengajar tentang strife atau kehausan dan kelaparan akan sesuatu. Maksudnya kita membutuhkan kehausan dan kelaparan yang begitu kuat untuk mendorong kita mendapatkan apa yang kita kejar dan impikan.

Banyak orang yang tidak berhasil dalam hidupnya karena mereka kurang berusaha dalam mengejar impian mereka tersebut. Mereka kurang berusaha karena mereka tidak memiliki kehausan dan kelaparan yang dibutuhkan disana.

Kadang orang yang susah dan terjepit lebih keras berusaha untuk keluar dari kesulitannya. Dan dorongan yang kuat ini memotivasi mereka dalam mencari jalan keluar, melakukan apapun dan mengerjakannya dengan sepenuh hati bahkan melebihi kemampuan dan kekuatan yang mereka miliki. Ada orang yang selalu berusaha keras karena mengerti untuk selalu mengkondisikan dirinya seolah dalam keadaan yang terjepit.

Ayat diatas menjelaskan tentang syarat untuk mencari hikmat. Tapi ini berlaku untuk bidang apa saja dalam hidup ini. Kita bisa bicara tentang belajar alat musik atau cara untuk berprestasi dalam bidang olah raga. Kita bisa bicara tentang berkarir dalam bidang politik, bidang professional atau dalam bisnis. Tanpa kelaparan dan kesungguhan orang akan mudah menyerah.

Bahkan Untuk Hidup Benar Diperlukan Keseriusan dan Usaha
Semua kegiatan tidak akan memperoleh pencapaian tertinggi kalau tidak ditekuni dengan suatu intensitas dan kelaparan di dalam jiwa kita. Bahkan orang Kristen tidak akan pernah menjadi orang Kristen yang benar kalau tidak memiliki suatu kehausan dan kelaparan untuk menjadi lebih baik di tiap tiap hari yang kita lalui. Anda melihat orang Kristen yang monoton dan tidak ada buahnya? Coba cari tahu apakah mereka memiliki keinginan yang kuat untuk membaca Firman, berdoa dan melayani?

Saya teringat seorang profesional yang berhenti bekerja dan menjual rumah dan seluruh hartanya untuk dapat meneruskan pendidikannya di Australia. Pengorbanan ini harus dipikul bersama-sama dengan seluruh anggota keluarganya. Suatu pengorbanan yang tentu saja tidak mudah.

Namun ketika orang tersebut kembali ke tanah air, karirnya melesat begitu luar biasa sementara rekan rekan seangkatannya tetap dalam karir yang begitu-begitu saja. Ada yang bilang bahwa itu karena faktor lucky. Keberuntungan.

Ah memang gampang untuk segera menyalahkan nasib untuk keadaan karir dan usaha kita yang mentok dan stagnan. Namun setiap orang yang menabur dengan air mata pasti akan menuai dengan sorak sorai (Maz 126:5). Amin.

Setiap kita memiliki kesempatan untuk merubah dengan nasib dengan berusaha keras untuk memperoleh Sukses.

Kalahkan Stagnasi dengan Kehausan Yang Diperbaharui
Saudara saudari apakah saat ini karir kita mandek dan stagnan? Apakah bisnis kita tidak ada perubahan tahun demi tahun?

Kita perlu diperbaharui dengan kehausan dan kelaparan yang baru. Tentu kita bisa meminta kepada Tuhan agar kita memperoleh pembaharuan ini. Tapi kita perlu berubah juga tentunya. Selamat bekerja. Dan jangan lupa, Tuhan Yesus mengasihimu dan menemanimu dalam segala usahamu.

All blessings,
Binsar