Stamina

“TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.” (Maz. 37:23,24)

Saya sering kagum membaca artikel mengenai seseorang yang begitu cepat mencapai sukses. Ketika dunia mengalami booming di industri IT, kita mendengar nama Bill Gates (Microsoft), Steve Job (Apple), Pierre Omidyar (eBay), Sergey Brin (Google) dlsb. Mereka adalah orang-orang yang meraih sukses finansial dan inovasi yang begitu tinggi di usia yang begitu muda. Saya kagum dan juga ada perasaan untuk bisa menjadi seperti mereka, khususnya ketika saya masih muda. Saya rasa setiap orang punya cita-cita yang tinggi ketika berada di usia belasan atau duapuluhan tahun.

Tapi pada kenyataanya, tidak setiap orang bisa menjadi billionaire yang sukses seperti Sergey Brin. Tidak setiap orang mencapai sukses fenomenal di usia dua puluhan tahun. Bahkan banyak yang tidak akan pernah mengalami sukses fenomenal dalam hidupnya, sekalipun sudah bekerja puluhan tahun. Apa boleh buat. Kenyataannya memang tidak semua orang memiliki bahan yang dibutuhkan untuk menjadi seperti itu. Tidak semua orang memiliki talent, background, determinasi, right-timing, partner yang pas dan mungkin juga “panggilan”.

Perlu Stamina Untuk Bangkit Dari Kegagalan
Tapi saya juga sering mendengar dan membaca artikel mengenai kejatuhan orang-orang yang sebelumnya begitu sukses dalam karirnya. Kebangkrutan multi millionaires yang terjadi secara mendadak ketika segala sesuatunya kelihatan begitu baik dan aman-aman saja. Dan yang menyedihkan, kebanyakan dari mereka tidak pernah lagi bangkit dari kejatuhannya. Mungkin sebetulnya mereka bisa saja bangkit, namun sukses yang pernah mereka capai sudah teramat tinggi dan kejatuhan itu terlalu menyakitkan dan telah menghancurkan kemauan mereka untuk bangkit.
Seni Berlomba Tanpa Pernah MenyerahBagaimana dengan anda dan saya? Saya belum mengalami sukses seperti orang-orang yang saya sebutkan diatas. Dan mungkin tidak akan pernah mengalaminya. Tapi ada satu tekad yang saya buat ketika saya belajar dari kejatuhan orang-orang sukses tersebut. Saya bertekad untuk tidak akan pernah menyerah dalam hidup ini. Saya akan bangkit apabila mengalami kegagalan dan tidak akan berhenti untuk meneruskan usaha saya sekalipun berkali-kali mengalami hambatan dan penundaan kesuksesan.

Saya senang sekali dengan cerita kelinci yang berlomba lari dengan seekor kura-kura yang lamban. Anda mungkin juga sudah pernah membaca cerita ini ketika di sekolah dasar. Kelinci memang berlari sangat cepat dan segera meninggalkan sang kura-kura. Namun karena dia menganggap remeh lawannya, dia beristirahat ditengah jalan dan jatuh tertidur. Sang kura-kura adalah sebaliknya. Sekalipun dia berjalan sangat lambat, dia tak pernah berhenti melangkah sampai mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dan anda tentu tahu siapa yang menjadi pemenangnya bukan?

Kita semua harus menerima bahwa tidak semua orang akan mengalami karir yang naik dengan begitu pesat dan fenomenal. Tidak semua orang akan mengalami kesuksesan bisnis dalam waktu yang sangat singkat. Tapi ada satu hal yang setiap kita bisa melakukannya, yaitu untuk tidak pernah berhenti meneruskan usaha kita.

Mencapai Garis Akhir Perlombaan Kita
Saya sangat terkesan dengan apa ditulis di kitab Ibrani. Di situ tidak dikatakan bahwa kita harus melihat pencapaian yang telah dialami oleh teladan-teladan kita. Tapi yang harus diperhatikan adalah bagaimana mereka mencapai garis akhir.

Ibr 13: 7 ”Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.”

Iman dibuktikan bukan dengan apa yang saat ini sudah anda capai. Tapi iman dibuktikan dengan bagaimana anda mengakhiri perlombaan yang Tuhan sediakan bagi kita.

Menurut Kamus Webster, Stamina = resistance to fatigue; endurance atau daya tahan untuk menghadapi keletihan pikiran karena tekanan yang berkepanjangan. Jadi apakah anda dan saya memiliki STAMINA dalam perlombaan ini?

Saya yakin bersama Tuhan Yesus kita akan bisa mencapai garis Finish.

All blessings,
Binsar