Kesalahanmu menghalangi semuanya ini, dan dosamu menghambat yang baik dari padamu. (Yer 5:25)
Kalau kita melihat pada kehidupan orang Israel di jaman Perjanjian Lama, kita melihat suatu ironi yang menyedihkan. Dari waktu ke waktu Tuhan melakukan banyak mujizat di antara mereka, namun tetap saja mereka melakukan kesalahan yang sama. Setiap kali mereka mengalami kehidupan yang tenang, mereka mulai kompromi dengan dosa dan mulai hidup sepeti bangsa bangsa kafir di sekitar mereka. Bangsa Israel mulai menyembah patung dewa dewa dan meninggalkan ibadah mereka kepada Tuhan.
Akibat dosa adalah musibah
Kemudian karena dosa dosa tersebut, mereka jatuh ke tangan musuh musuh mereka dan hidup diperbudak dan dijajah habis-habisan. Lalu setelah berpuluh tahun dalam jajahan musuh, mereka kembali menjerit kepada Tuhan dan berbalik kepada Allah mereka. Karena Tuhan kita baik maka Tuhan kemudian menolong mereka dengan membangkitkan pemimpin yang mempelopori melawan musuh dan akhirnya mereka kembali mengalami kermerdekaan dan kehidupan yang diberkati.
Namun setelah hidup tenang dan baik, mereka kembali lagi melakukan dosa yang sama dan kembali lagi hidup kompromi dengan dosa. Akibatnya jatuh kembali dalam penderitaan dan begitu seterusnya berulang ulang.
Kemudian karena dosa dosa tersebut, mereka jatuh ke tangan musuh musuh mereka dan hidup diperbudak dan dijajah habis-habisan. Lalu setelah berpuluh tahun dalam jajahan musuh, mereka kembali menjerit kepada Tuhan dan berbalik kepada Allah mereka. Karena Tuhan kita baik maka Tuhan kemudian menolong mereka dengan membangkitkan pemimpin yang mempelopori melawan musuh dan akhirnya mereka kembali mengalami kermerdekaan dan kehidupan yang diberkati.
Namun setelah hidup tenang dan baik, mereka kembali lagi melakukan dosa yang sama dan kembali lagi hidup kompromi dengan dosa. Akibatnya jatuh kembali dalam penderitaan dan begitu seterusnya berulang ulang.
Mengapa memilih hidup yang susah?
Apabila Tuhan sudah berkali kali membuktikan bahwa hanya melalui Dia bangsa Israel bisa mengalami sukses yang komplit dan berkelangsungan, mengapa memilih hidup yang susah? Mengapa memilih hidup yang kompromi dengan dosa sekalipun kita sudah tahu bahwa malapetaka dan kesusahan belaka yang akan kita hadapi dalam kehiduan yang seperti itu?
Apabila Tuhan sudah berkali kali membuktikan bahwa hanya melalui Dia bangsa Israel bisa mengalami sukses yang komplit dan berkelangsungan, mengapa memilih hidup yang susah? Mengapa memilih hidup yang kompromi dengan dosa sekalipun kita sudah tahu bahwa malapetaka dan kesusahan belaka yang akan kita hadapi dalam kehiduan yang seperti itu?
Seperi orang Israel pada jaman Yeremia, yang tidak memilih apa yang “mudah” dan terjamin di dalam Jalan Tuhan.
Mereka tidak berkata dalam hatinya: Baiklah kita takut akan TUHAN, Allah kita, yang memberi hujan pada waktunya, hujan pada awal musim maupun hujan pada akhir musim, dan yang menjamin bagi kita minggu-minggu yang tetap untuk panen. (Yer 5:24)
Sebaliknya mereka memilih cara hidup yang salah dan kompromi dengan dosa yang jelas jelas sudah Tuhan larang.
Bagaimana dengan kita? Apakah kita akan memilih kehidupan yang sudah dijamin Tuhan atau mau mencoba jalan yang mendatangkan kesulitan pada diri kita? Apakah kita bersedia mengalami kegagalan dan penundaan sukses demi kesenangan dosa sesaat? Pilihan di tangan kita.
Sebaliknya mereka memilih cara hidup yang salah dan kompromi dengan dosa yang jelas jelas sudah Tuhan larang.
Bagaimana dengan kita? Apakah kita akan memilih kehidupan yang sudah dijamin Tuhan atau mau mencoba jalan yang mendatangkan kesulitan pada diri kita? Apakah kita bersedia mengalami kegagalan dan penundaan sukses demi kesenangan dosa sesaat? Pilihan di tangan kita.
Disekitar kita banyak ditawarkan jalan pintas, kompromi untuk mencapai sukses. Yang tidak sesuai dengan guidelines Tuhan.
Belum lagi godaan-godaan yang ditawarkan setiap kali kita lengah dan tidak waspada.
Dosa Menunda Sukses
Kita perlu berhati-hati sebab setiap dosa akan membawa konsekuensi fatal kepada keberhasilan kita. Setiap kejatuhan akan membawa penundaan terhadap Sukses.
Pilihan pilihan yang salah akan menghalangi berkat dari Tuhan, dan dosa kita akan menghambat datangnya semua yang baik yang Tuhan sudah siapkan dalan karir atau bisnis kita. Janganlah menempuh jalan orang fasik, dan janganlah mengikuti jalan orang jahat. Jauhilah jalan itu, janganlah melaluinya,…. Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari. (Ams 4:14,15a, 18)
All blessings,
Binsar
Pilihan pilihan yang salah akan menghalangi berkat dari Tuhan, dan dosa kita akan menghambat datangnya semua yang baik yang Tuhan sudah siapkan dalan karir atau bisnis kita. Janganlah menempuh jalan orang fasik, dan janganlah mengikuti jalan orang jahat. Jauhilah jalan itu, janganlah melaluinya,…. Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari. (Ams 4:14,15a, 18)
All blessings,
Binsar