Fear Factor

Memasuki Tahun yang baru, kita memasuki phase yang baru, situasi yang baru, keadaan yang baru, ketidakpastian yang baru dan juga kekuatiran yang baru. 


Setiap situasi yang baru membuat kita tidak secure, tidak pasti, dan akibatnya membuat kita kuatir, ....bahkan sering membuat kita takut. Ini hal yang wajar dialami kita semua. Kalau kita ingat dulu ketika kita mau naik kelas dari SD ke SMP, kita kuatir dan cemas. Namun setelah kita ikuti beberapa bulan ternyata tidak sesulit yang kita kira. Demikian juga ketika kita naik kelas dari SMP ke SMA, ketakutan yang sama muncul kembali. Lalu dari SMA ke Perguruan Tinggi dan dari Perguruan Tinggi ke pekerjaan kita yang pertama..... Orang yang memasuki pernikahan juga merasakan hal yang sama. 


Mengikuti Kehidupan Joshua Yang Berhasil.
Ini juga dialami oleh Joshua ketika untuk pertama kali dia sendiri yang harus memimpin orang Israel masuk ketanah perjanjian. Saat itu Musa sudah wafat dan tidak ada lagi sosok senior yang selama ini memimpin dan memberi petunjuk apa yang harus dilakukan untuk situasi yang mereka hadapi. Untuk pertama kali Johua harus memimpin bangsa itu masuk ke negeri yang dikuasai raksasa-raksasa yang menakutkan. Saat itu Tuhan berkata pada Joshua seperti dibawah ini:


Yosua 1:6-9 Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka. Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi. Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi." 


Nasehat Tuhan bagi kita dalam memasuki tahun yang baru adalah sama seperti yang Tuhan berikan pada Joshua. Tuhan janjikan, dengan bersumpah, sukses dan keberuntungan dalam hidup dan usaha kita bila menuruti nasehat yang Tuhan berikan seperti yang saya kutip diatas.  By the way, di Alkitab versi King James kata success hanya satu kali tertulis di Alkitab yaitu di ayat 8 (.... for then thou shalt make thy way prosperous, and then thou shalt have good success.). Luar biasa bukan?





Hidup Dengan Keberanian.
Pertama-tama, yang Tuhan mau kita lakukan adalah kita harus berani mengambil keputusan dalam apapun yang kita hadapi. Di ayat 6 Tuhan meminta Joshua untuk memimpin bangsa Israel. Tidak lagi berharap pada Musa atau orang lain. Tidak boleh lagi mengandalkan orang lain. Tidak boleh bersikap plin-plan dengan apapun yang kita hadapi. Tentu saja kita harus bergantung pada Tuhan. Tapi kita diminta bersikap tegas dalam hidup kita. Tuhan mau kita berani dalam mengambil keputusan. Jangan ragu-ragu dan jangan takut-takut. Bagaimana kalau kita salah dalam mengambil keputusan. Salah dalam mengambil pilihan investasi misalnya. Friends asalkan kita sudah berdoa sebelumnya, sekalipun pilihan kita kelihatannya salah, ujung-ujungnya bisa dibalikkan menjadi sukses (Rom 8:28). Amin ? 


Kuatkan Hati. Kalau Perlu Dikuat-kuatkan.
Tuhan mengingatkan Joshua sampai tiga kali untuk menguatkan dan meneguhkan hatinya. Dilarang untuk kecut dan tawar hati. Dilarang hidup dengan sikap takut-takut. Harus optimis. Harus berani. Jangan biarkan ketakutan tentang pekerjaan kita, tentang bisnis kita, tentang sikap bos kita dan banyak lagi ketidak pastian dalam hidup ini untuk membuat kita stress dan takut. Anyway, Tuhan yang maha besar ada di pihak kita bukan? Kenapa harus takut? Orang yang takut mengambil keputusan tidak akan pernah memperoleh apa-apa.


"Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan." (Yak 1:6,7)


Lalu Kunci Yang Terpenting.
Lalu kunci yang penting ada di bagian berikutnya. Yaitu kita harus mengandalkan Firman Tuhan dalam keputusan-keputusan kita. Simple bukan? Kita diminta sering merenungkan Firman Tuhan yang tentu saja kita harus baca terlebih dahulu. 


Bagaimana kita bisa renungkan kalau kita tidak pernah baca ayat-ayat Firman Tuhan itu. Baca dan renungkan Firman Tuhan dalam menghadapi persoalan, maka kita tidak perlu kuatir, sukses pasti terjadi dalam usaha dan pekerjaan kita. Pasti. Karena Tuhan sendiri yang mengatakannya. Amin? 


Tahun yang baru? Siapa Takut? 


All blessings, 
Binsar