Telinga Seorang Murid - Bag 2


































Dahulu kala ada seorang raja yang suka sekali koleksi pakaian kerajaannya. Karena keinginannya kuat dia membuat orang disekelilingnya harus mengikuti kemauannya. Mereka juga akhirnya berkata-kata hanya apa yang ingin didengar Raja. Sampai suatu ketika ada dua orang penipu yang mengklaim dapat membuat baju kerajaan yang lain daripada yang lain. Sebetulnya pakaian itu tidak pernah dibuat. Mereka hanya pura-pura memintal benang, menjahit dan mengepas pakaian imajinatif yang sebetulnya pura-pura alias transparan. Tapi penipu itu berkata bahwa hanya orang yang pantas dengan jabatannya yang dapat melihat keindahan pakaian tersebut. Akhirnya semua pembesar bahkan termasuk Raja tersebut pura-pura mengakui bahwa mereka bisa melihat pakaian pura-pura itu dan saling mengakui keindahannya. Kemudian Sang Raja itu berjalan dengan gagah dengan pakaian barunya ditengah kota disaksikan rakyat banyak. Tapi lucunya yang dilihat mereka adalah Sang Raja yang berjalan hanya dengan celana dalamnya.

Teman-teman mungkin sudah pernah membaca dongeng HC Andersen ini ketika dulu masih kecil. Moral of the story? Apabila seseorang hanya mau mendengar apa yang dia suka, dia tidak akan bisa introspeksi dan menerima masukan yang jujur dari sekelilingnya. Akibatnya? Siap-siap saja dipermalukan seperti orang yang berjalan telanjang di depan orang lain.

Bileam dan Hati Yang Condong
Lain lagi dengan Bileam (Bilangan 22:12). Bileam adalah seorang Spritual. Seorang Pelihat yang bisa mendengar suara Tuhan. Dia bisa menerima wangsit ilahi untuk banyak aspek kehidupan termasuk melihat ke masa depan. Luar biasa bukan? Namun karena hatinya condong kepada harta, dia tetap pergi memenuhi undangan Raja Balak sekalipun sudah dilarang oleh Tuhan. Bahkan peringatan akan musibahpun (ayat 32) diterobos karena hatinya sudah bulat kesana.

Hati yang sudah condong sangat sulit untuk mendengar teguran dan nasehat. Banyak orang yang tidak mau mendengar nasehat karena keuntungan didepannya. Kadang seperti berjudi atau bermain saham secara spekulatif. Keuntungan besar secara cepat sudah didepan mata dan membutakan kita dari resiko dan peringatan akan kebangkrutan.

Ada juga yang karena pria yang ganteng atau wanita yang cantik, kebablasan kedalam hubungan yang terlalu jauh. Lupa kalau pria atau wanita itu adalah suami atau istri orang lain. Ada juga orang yang berkeras berpacaran dengan seseorang sekalipun sudah tahu Tuhan melarang kita berpasangan dengan orang yang tidak seiman.

Hati yang sudah condong dengan apa yang kita sukai membuat kita tidak mau mendengar apapun perkataan yang tidak berpihak dengan keinginan kita.

Mendengar Hanya Apa Yang Ingin Didengar
2Tim4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.

Sering kali kita minta tuntunan dari Tuhan dan nasehat dari pak Pendeta tapi kita hanya mau menerima bila itu sesuai dengan keinginan kita. Atau bila tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip kita yang sudah tanam sejak lama. Asal tidak bertentangan dengan kriteria-kriteria yang sudah kita putuskan terlebih dahulu.

Telinga seorang murid tidak bisa membatasi tuntunan dan perintah Tuhan dengan syarat-syarat yang kita buat. Tuhan lebih mengerti apa yang baik dan apa yang buruk. Tuhan juga paling mengerti apa yang paling tepat untuk kebutuhan kita.

Jangan seperti orang Yehuda yang datang ke Nabi Yeremia untuk meminta petunjuk (Yer 42:6). Mereka berjanji untuk mengikuti apapun petunjuk dari Tuhan. Namun ketika petunjuk Tuhan datang tapi tidak sesuai dengan pikiran mereka, mereka malah marah-marah dan melawan petunjuk Tuhan itu dengan pergi ke Mesir dan akhirnya mengalami kebinasaaan.

Yeremia berkata: "Kamu telah menipu dirimu dan membahayakan nyawamu, ketika kamu mengutus aku kepada TUHAN, Allahmu, dengan berkata: Berdoalah untuk kami kepada TUHAN, Allah kita, dan beritahukanlah dengan tepat kepada kami apa yang difirmankan TUHAN, Allah kita, supaya kami melakukannya! Tetapi, sekalipun aku memberitahukannya kepadamu pada hari ini, kamu tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, yaitu tidak menuruti segala sesuatu yang disuruh-Nya kusampaikan kepadamu. (Yer 42:20,21)

Hati Yang Condong Kepada Peringatan Tuhan
Daud adalah orang yang Suskes dalam segala hal. Kunci keberhasilannya adalah tekadnya untuk hidup desuai dengan tuntunan Tuhan.

Daud berkata:
Ya, peringatan-peringatan-Mu menjadi kegemaranku, menjadi penasihat-penasihatku. Atas petunjuk peringatan-peringatan-Mu aku bergembira, seperti atas segala harta. Condongkanlah hatiku kepada peringatan-peringatan-Mu, dan jangan kepada laba. Aku memikirkan jalan-jalan hidupku, dan melangkahkan kakiku menuju peringatan-peringatan-Mu. (Maz 119:24, 14, 36, 59)

All blessings,
Binsar