Passion For Progress

Gairah untuk maju.

Itu adalah kunci untuk hidup yang selalu mengalami peningkatan. Tidak pernah terlena dengan suatu keberhasilan. Sukses yang telah diperoleh, memicu untuk pencapaian berikutnya. Bahkan keberhasilan tidak lagi menjadi titik perhentian yang ingin dicapai. Sebaliknya hidup ini diarahkan untuk mengalami suatu progress yang berkelanjutan sepanjang Tuhan masih memberikan kesempatan di dalam hidup ini.

Almarhum Kathryn Kuhlmann, seorang penginjil yang sangat luar biasa, pada puncak pelayanannya sering menyesali karena dia belum mampu berserah secara sempurna kepada Roh Kudus sehingga semestinya lebih banyak orang bisa disembuhkan dan dibawa kepada Tuhan Yesus dalam kebaktian-kebaktian Kebangunan Rohani yang dia pimpin. Ini dia katakan pada saat mujijat-mujijat kesembuhan yang sangat luar biasa sudah merupakan fenomena yang biasa terjadi di kebaktian-kebaktian tersebut.

Rasul Paulus juga berkata : ... tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus. (Fil 3:13b-14)

Jeritan Hati Untuk Suatu Progress
Rasul Paulus sudah merupakan rasul yang luar biasa dipakai Tuhan sampai melayani kaisar di kota Roma ketika dia menulis surat Filipi ini. Tapi dia memiliki suatu passion, suatu gairah untuk tidak tinggal dalam pencapain pelayanannya pada saat itu. Dia berseru untuk suatu progress, suatu kemajuan di dalam hidupnya yang lebih lagi dari yang lalu-lalu.

Suatu KEGERAHAN untuk berada dalam kondisi diam ditempat. Ke-mandeg-an. Stagnasi. Atau bahkan kemunduran dalam kehidupan kita. Gairah yang menjadi pembangkit semangat untuk maju seperti generator listrik yang menggerakkan mesin mesin di dalam hidup kita. 

Itu adalah kunci untuk kehidupan yang senantiasa mengalami PENINGKATAN.

Selain gairah, apalagi yang dibutuhkan untuk kehidupan yang selalu meningkat?

Gairah untuk maju adalah yang paling utama tentunya. Namun yang tidak kalah pentingnya adalah menyalurkan seluruh resource untuk mencapai kemajuan.

Memberikan Segalanya Untuk Suatu Progress
Apakah anda seorang businessman, seorang karyawan, seorang artis, atau seorang pelayan Tuhan. Apabila anda ingin maju maka anda harus memberikan semua sumber daya untuk proyek anda. Biaya, waktu harus di-investasikan untuk memperoleh informasi, teman-teman baru, komunitas baru yang bisa mendorong anda mencapai peningkatan dalam prestasi dan produktivitas dalam apapun yang kita kerjakan dalam profesi kita. Suatu pengorbanan demi suatu pencapaian. Tanpa pengorbanan, tanpa ada benih yang mati dan ditabur di tanah, tidak akan pernah tumbuh pohon yang menghasilkan banyak buah.

Hal yang terakhir yang juga sangat penting adalah melewati penghalang-penghalang kemajuan.

Banyak orang mencapai suatu prestasi tapi sejak saat itu dia tidak pernah lagi mengalami peningkatan. Bertahun-tahun dia hanya berada pada level yang sama dan tidak pernah bergerak dari tingkatan itu.

Penyebabnya adalah apa yang disebut fenomena bottleneck. Tersumbatnya kemajuan karena terlalu banyak antrian pekerjaan yang tertunda di dalam hidup kita.

Hal itu termasuk, komitmen-komitmen, janji-janji kepada Tuhan maupun kepada diri kita yang hendak kita lakukan, namun tidak juga berhasil kita penuhi.

Memegang Janji dan Komitmen Sampai Terjadi Progress
Ada orang yang berjanji untuk lebih setia ber-Saat Teduh sepanjang tahun tapi tidak pernah menggenapi janjinya itu setelah lima tahun berlalu. Ada yang berjanji untuk memberi waktu dan atensi untuk aktivitas di gereja namun tak kunjung sempat melakukan hal itu. Ada yang berjanji untuk memberikan keuntungan bisnis nya untuk pekerjaan Tuhan tapi menunda-nunda karena ada kebutuhan lain yang dirasa lebih penting. Ada yang berjanji lebih disiplin dan sungguh-sungguh dalam pekerjaan atau pelayanannya namun tetap bersikap malas dan tak pernah terpusat konsentrasinya.

Saudara-saudara, penundaan dalam melakukan janji atau nazar, akan menjadi penghalang yang membuat kita tidak pernah maju dalam karir kita. Kita akan mandeg dan berhenti berprestasi.

Ingat Tuhan senantiasa berada dipihak kita. Namun kita juga harus berlari tanpa beban yang menjadi penghalang dalam kemajuan kita.

... marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. (Ibr 12:1b)

All blessings,
Binsar