Menangkap Peringatan Tuhan

Karena Allah berfirman dengan satu dua cara, tetapi orang tidak memperhatikannya. Dalam mimpi, dalam penglihatan waktu malam, bila orang nyenyak tidur, bila berbaring di atas tempat tidur, maka Ia membuka telinga manusia dan mengejutkan mereka dengan teguran-teguran untuk menghalangi manusia dari pada perbuatannya, dan melenyapkan kesombongan orang, untuk menahan nyawanya dari pada liang kubur, dan hidupnya dari pada maut oleh lembing. Dengan penderitaan ia ditegur di tempat tidurnya.. (Ayub 33:15-19a)

Sering kali anak-anak Tuhan protes karena Tuhan tidak menjawab doa mereka. Tuhan tidak mendengar permohonan kita saat kita begitu desperate butuh tuntunan dalam hal-hal yang menurut kita sangat urgent. Dalam mencari pekerjaan, misalnya, atau pindah pekerjaan, memilih jodoh, dan lain sebagainya.

Terlalu Sibuk dan Tidak Bisa Mendengar Jawaban Tuhan
Tapi suatu hari saya membaca Firman Tuhan diatas dan menemui bahwa bukanlah demikian kenyataannya. Disitu dikatakan, Tuhan senantiasa berbicara bukan hanya dengan satu dua cara tapi dengan berbagai cara untuk memperingatkan kita dari keputusan-keputusan yang salah. Tuhan bahkan juga mencegah kita dari bahaya maut yang mengancam akibat keputusan-keputusan yang salah.

Saya menemukan bahwa ternyata masalahnya selalu ada pada pihak kita. Sering Tuhan berbicara tapi kita terlalu sibuk hingga tidak punya waktu untuk mendengarkan, terlalu banyak hal yang mengalihkan perhatian kita, atau kadang tanpa kita sadari kita mau mengatur Tuhan. Kita ingin Tuhan berbicara dengan cara yang kita tentukan. Dan segera. Anytime we want!

Tuhan Yesus Bukanlah Lampu Aladin
It doesn’t work that way. Tuhan tidak bisa diperlakukan sebagai lampu Alladin, yang sekali gosok langsung keluar jinnya. Secara instant apa yang kita mau harus segera dipenuhi. Sebetulnya agak lucu juga kalau kita memperlakukan Tuhan seperti itu. Siapa yang menuruti perintah? Kita menuruti Tuhan atau Tuhan menuruti kita? Dengan memperlakukan Tuhan sebagai lampu Aladin berarti Tuhan menjadi hamba kita. Benarkah ini? No …no... no!. Sekali lagi, No!.

Ketika seseorang mengundang Tuhan Yesus menjadi Tuhan dan Rajanya, maka saat itu juga ia mengambil keputusan untuk menjadikan dirinya hamba dari Tuhan Yesus. Kita beruntung mempunyai Tuhan yang memperlakukan kita dengan decent dan nice. Lebih dari pada itu, Dia bahkan mengangkat hamba itu menjadi saudara pewaris Kerajaan Allah. Namun demikian kita tetap tidak boleh lupa akan kenyataan bahwa Dia tetap dan yang akan selalu menjadi Tuhan.

Tuhan Yang Sayang dan Suka Memberi Petunjuk
Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu. (Maz. 32: 8)

Begitu sayangnya Tuhan kepada kita sampai kadang sekalipun tidak sampai hati, Dia harus membiarkan kita terbaring sakit di tempat tidur. Supaya kita tidak bisa pergi kemana-mana dan punya cukup waktu untuk mendengarkan peringatan-Nya. Ah, begitu baiknya Tuhan Yesus. Mungkin teman-teman sedang mengalami banyak masalah hari-hari ini. Bahkan mungkin terbaring sakit di tempat tidur. Namun demikian jangan kecewa dan putus asa. Ini adalah waktu yang tepat untuk mengijinkan Tuhan berbicara banyak kepada kita. It’s just a small pause. It’s not a STOP in your life but only a PAUSE.

Sebab Tuhan sedang ingin menunjukkan jalan yang harus kita tempuh. And you’d better believe it karena apa yang disediakan di depan kita pasti sangatlah baik dan indah.

All blessings,
Binsar