Bersungut-sungutlah semua orang Israel kepada Musa dan Harun; dan segenap umat itu berkata kepada mereka: "Ah, sekiranya kami mati di tanah Mesir, atau di padang gurun ini! Mengapakah TUHAN membawa kami ke negeri ini, supaya kami tewas oleh pedang, dan isteri serta anak-anak kami menjadi tawanan? Bukankah lebih baik kami pulang ke Mesir?"
(Bil. 14:2-3)
Ada satu hal yang tidak bisa ditolerir oleh Allah pada diri orang Israel yaitu ketidak-percayaan dan kebiasaan mereka bersungut-sungut. Selalu Komplain. Hal inilah yang membuat Tuhan begitu kesal dan mengambil keputusan untuk menghukum mereka sehingga mereka tidak pernah merasakan Tanah Perjanjian yang berlimpah dengan madu dan susu - suatu kehidupan ideal yang sebelumnya telah dijanjikan kepada bangsa Israel.
Tuhan Jengkel Dengan Komplain
Kata bersungut-sungut berarti menggerutu, mengomel, dan mengeluh. Semua itu dilakukan orang Israel karena tidak percaya kepada Allah, sekalipun sudah melihat mujizat demi mujizat terjadi di tengah-tengah mereka sepanjang perjalanan dari Mesir ke perbatasan tanah Kanaan. Mereka tetap tidak yakin pada keseriusan Tuhan dalam memelihara hidup mereka. Tuhan sangat jengkel dengan sikap seperti ini. Komplain adalah sikap yang sangat jelek di mata Tuhan.
TUHAN berfirman kepada Musa: "Berapa lama lagi bangsa ini menista Aku, dan berapa lama lagi mereka tidak mau percaya kepada-Ku, sekalipun sudah ada segala tanda mujizat yang Kulakukan di tengah-tengah mereka! (Bil 14:11)
Yosua dan Kaleb berbeda. Mereka tidak memiliki kebiasaan menggerutu tersebut. Mereka sangat percaya bahwa Tuhan pasti serius dalam memastikan mereka sampai ke tanah perjanjian. Ketika tahu tantangan yang akan dihadapi sangatlah berat, Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune yang termasuk anggota kelompok para pengintai, mengoyakkan pakaiannya, dan berkata kepada segenap umat Israel:
"Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya. Hanya, janganlah memberontak kepada TUHAN, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka." (Bil 14:6,7,9)
Bersungut-sungut = MemberontakYosua berpendapat bahwa bersungut-sungut itu sama saja dengan memberontak kepada Allah. Takut pada persoalan yang dihadapi sama saja dengan memberontak kepada Allah. Itu semua sama saja dengan meragukan itikad Tuhan dan janji Tuhan untuk menjaga dan menyertai mereka. Tuhan mau agar kita memiliki kebiasaan Yosua dan Kaleb yaitu untuk bersikap positif dan optimis. Bukan optimis yang dibuat-buat, tapi optimis karena Tuhan sudah menjanjikan penyertaan-Nya. Optimis pada kemurahan Tuhan. Optimis pada kebaikan Tuhan.
Ketika kita memulai hari- hari dalam seminggu, sangatlah gampang untuk berkata, “I don’t like Monday.” Semua orang suka Friday tapi siapa yang suka tantangan yang dimulai di hari Senin? Untung ada Yesus. Dialah sumber kekuatan kita. Sumber pengharapan kita. Sang Penghalau Pesimistis. Sang Pemberi Optimistis.
Orang Yang Positif Dapat Menanggung Segala Sesuatu
Paulus berkata, ”Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut”. (1Kor. 10:10) ”Namun marilah kita berkata, segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku”. (Fil. 4:13)
Selamat bekerja dan memulai hari ini bersama Tuhan Yesus.
All blessings,
Binsar