Memberi, Menyingkirkan Penghalang Doa

Siapa menutup telinganya bagi jeritan orang lemah, tidak akan menerima jawaban, kalau ia sendiri berseru-seru. (Ams 21:13)

Siapa memberi kepada orang miskin tak akan berkekurangan, tetapi orang yang menutup Matanya akan sangat dikutuki. (Ams 28:27)

Apabila semua tombol sudah ditekan, semua teori dan prinsip iman sudah diaktifkan namun semuanya masih mandek dan doa kita belum terjawab, coba kita cek yang satu ini: Sudahkah hidup kita seimbang. Sering kita merasa sudah menggunakan semua formula Alkitab dan berdoa dengan fokus sepenuhnya pada persoalan yang kita hadapi. Tapi dengan sedih menemukan belum ada juga perubahan seperti yang kita harapkan. Coba juga yang satu ini: Sudahkah kita menolong orang miskin.

Membersihkan hati nurani dengan menolong orang
Kita tentu ingat bahwa Ayub tidak mengalami pemulihan dari kesulitannya sampai dia berdoa bagi teman-temannya. Intinya adalah doa kita akan dijawab apabila Tuhan Yesus menemui hati nurani yang bersih dalam diri kita. Bukan saja bersih dari kecemburuan, kebencian dan kepahitan, tapi Tuhan juga menginginkan hati nurani yang bersih dari ketidak-adilan dan ketidak-perdulian.

Apabila seseorang kejam terhadap istrinya, jangan harap doanya dijawab (1 Pet. 3:7). Apabila seseorang memberontak terhadap orang tuanya jangan harap dia mengalami berkat dan umur yang panjang (Ef. 6:2-3). Karyawan yang selalu memberontak terhadap atasannya jangan harap mendapat balasan yang baik dari Tuhan Yesus (Ef. 5:5,8). Demikian pula seseorang yang menutupi telinganya terhadap jeritan orang yang lemah tidak akan mendapat jawaban dari Tuhan Yesus untuk dirinya sendiri (Ams. 21:13).

Setiap orang membutuhkan pertolongan dari Tuhan untuk dapat merealisasikan seluruh potensinya kedalam karir dan bisnisnya. Motivasi dan determinasi yang tinggi tidaklah cukup. Perlu berkat dari Tuhan. Perlu penyertaan dan dukungan Tuhan.


Tuhan Mau Sukses Yang Berdampak Pada Orang Lain
Namun Tuhan menginginkan suatu kehidupan yang seimbang. Tuhan menghendaki sukses yang berdampak terhadap lingkungan dan sesama manusia. Itu sebabnya seorang anak Tuhan tidak bisa hidup sendiri dan eksklusif. Tuhan mau agar kita selalu menyadari bahwa sukses yang akan kita capai harus berdampak bagi orang lain dan turut dirasakan oleh orang lain.

Karena itu sebelum kita mencapai sukses tertinggi dalam karir kita, Tuhan mau kita belajar membagikan keberhasilan kita kepada sesama kita sekalipun tampaknya kita masih belum mencapai apa-apa.

Suatu prinsip menuju sukses yang tidak biasa. Namun manjur.

All blessings,
Binsar