Driven By Pride













Minggu yang lalu saya berada di Beijing untuk urusan pekerjaan dan pelayanan sekaligus mengunjungi teman yang sudah lama tidak bertemu. Kami sangat surprised dengan perkembangan kota Beijing yang begitu pesat dalam lima tahun terakhir. Bahkan bagi teman-teman kami yang sudah tujuh tahun tinggal di Beijing pun, perkembangan kota dan masyarakatnya sangat mengagumkan.

Selain infrastruktur kota yang maju, yang paling jelas perbedaannya adalah perilaku masyarakatnya. Yang sebelumnya kotor dan semrawut telah berubah menjadi rapi dan teratur. Dulu dimana-mana orang meludah a-la Bejing yang terkenal itu. Anda pernah lihat mungkin di film-film. Yaitu tenggorokan berbunyi keras mengumpulkan dahak lalu meludahkannya sembarangan dimana saja mereka sedang berjalan. Orang berpakaian singlet dan celana pendek lalu membuka baju seenaknya di muka publik. Belum kendaraan roda dua yang berseliweran sembarangan membuat lalu lintas kacau balau. Namun sekarang semuanya sudah jauh sekali berbeda. Dimana-mana kita lihat orang lebih pandai berpakaian secara sopan dan bahkan fashionable seperti di Hong Kong.

Mengerti kenapa harus berubah
Memang keadaaan ekonomi juga berpengaruh pada kemajuan ini. Tetapi yang terutama adalah bagaimana Pemerintahan berhasil mendidik melalui public relation (PR) media TV dan media-media lainnya sehingga masyarakat Beijing mau mengubah pola kehidupannya menjadi disiplin dan modern.

Saya sendiri sempat melihat penayangan iklan PR ini di televisi dan ada satu hal yang menarik disana. Semula saya mengira pemerintahan China akan menggunakan cara menakut-nakuti seperti layaknya sebuah negara Komunis. Change by Fear. Perubahan yang didorong oleh rasa takut. Yang didorong oleh intimidasi dan resiko hukuman bagi mereka yang tidak mentaati aturan yang dibuat.

Harga dirinya tersinggung
Namun ketika saya melihat tayangan iklan komunikasi tersebut, ternyata saya salah. Teman saya juga kemudian menjelaskan pada kami bahwa masyarakat Beijing mau berubah secara drastis karena Pride. A Change driven by Pride. Karena harga dirinya sebagai warga Beijing. Mereka menyadari bahwa pandangan dunia sedang tertuju pada mereka karena Olimpiade 2008. Untuk itu mereka mau berubah dengan sendirinya. Mereka tidak mau dianggap kampungan dan „ndeso“ oleh masyarakat dunia. Dalam tayangan iklan itu diperlihatkan orang-orang yang berpakaian sembarangan dan bertingkah seenaknya dimuka publik itu dikerumuni oleh orang-orang asing. Kemudian ditunjukkan bahwa mereka direndahkan oleh turis-turis asing ini.

Ternyata harga diri warga Beijing tersentak melihat itu dan mereka memilih untuk berubah dari pada dipermalukan.

Changed by Pride.

Saya ingat pe-Mazmur menjerit pada Tuhan karena dia dipermalukan oleh orang-orang disekelilingnya.
Seperti tikaman maut ke dalam tulangku lawanku mencela aku, sambil berkata kepadaku sepanjang hari: "Di mana Allahmu?" (Maz 42:11)

Berubah karena tidak mau Tuhan yang dikasihi dipermalukan
Pe-mazmur menjerit kepada Tuhan agar dia mendapat pertolongan dari Tuhan karena dia tidak mau Tuhan-nya dipermalukan. Suatu kebanggaan akan Tuhan yang membuat mereka tidak mau menjadi orang yang gagal. Yang membuat mereka berusaha keras sedemikian rupa, hari lepas hari, supaya kehidupan mereka berhasil. Itu semua dilakukan untuk membungkam pencemooh-pencemooh disekeliling mereka yang selalu siap untuk mengejek Allah mereka akan setiap kegagalan yang terjadi.

Suatu „ke-fanatikan“ akan Tuhan kita yang membuat kita rela menderita untuk mencapai sukses sehingga nama Tuhan kita tidak dipermalukan. Wuih Luar Biasa.

Mengejar sukses untuk membela nama Tuhan.

Ada orang yang demi „membela“ nama tuhannya rela menjadi bom bunuh diri. Tapi kita membela nama Tuhan kita dengan mengejar prestasi setinggi mungkin.

Paulus memberi pesan pada Titus: Demikian juga orang-orang muda; nasihatilah mereka supaya mereka menguasai diri dalam segala hal dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik.... sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita. (Tit 2:6-8)

Selamat berprestasi dan mencapai Sukses.
All blessings, Binsar