Air Yang Benar


Apa yang memotivasi anda untuk selalu bersemangat meningkatkan prestasi kerja anda? Yang membuat anda mau bangun lebih awal dan pulang kantor paling akhir setiap hari bahkan kalau perlu sampai lembur sepanjang weekend? Apakah anda melakukan ini demi uang? Karena dengan uang yang dihasilkan anda bisa menikmati kemewahan hidup? Atau ada motivasi lain? Benarkah pikiran yang mengatakan bahwa apapun motivasinya tidak masalah asalkan prestasi kita bisa meningkat pesat?

Tuhan Yesus suatu hari bertemu dengan seorang wanita Samaria. Perempuan ini sudah mencoba berbagai hal didalam hidupnya tetapi bukannya kepuasan yang dia miliki melainkan kekeringan. Jiwanya kering. Dia merasa tidak aman, tidak puas, penuh dengan ketidak-pastian. Bahkan dia bingung karena tidak tahu apa sebetulnya yang dia butuhkan. Kebahagian yang diperolehnya ternyata bersifat semu. Setelah bertemu Yesus ia menyadari bahwa dia telah memilih cara yang salah dalam memenuhi kebutuhannya.

Material Reward Bukanlah Jawaban
Sama halnya di dunia profesi, memotivasi diri dengan material reward bukanlah cara yang benar-benar memberikan jawaban. Anak Tuhan yang bersandar pada sistem ini pasti akan kecewa karena kekayaan materi ataupun segala kenikmatan yang bisa dibayar dengannya sesungguhnya bukanlah hal yang paling dibutuhkan manusia pada umumnya.

Tuhan Yesus memberikan solusi yang berbeda kepada wanita Samaria tersebut.

Yoh. 4:13 Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, 14 tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."

Mencari Dulu Kepuasan Yang Sejati
Cara Tuhan Yesus memotivasi kita adalah: temui dulu kepuasan didalam Dia sehingga hubungan yang indah dengan-Nya ini bisa mendorong kita untuk bekerja dengan penuh semangat dan sukacita. Dengan kata lain, puas dengan Tuhan baru bisa bekerja dengan maksimal. Bukan sebaliknya: Kerja dengan maksimal baru memperoleh kepuasan. Tapi mungkin ada pertanyaan, ”Kalau sudah mengalami kepuasan mengapa kita masih harus bekerja dengan sungguh-sungguh”

Justru disinilah rahasianya. Puas terhadap Tuhan tidak sama dengan kepuasan materi. Kebutuhan manusia akan materi tidak akan pernah bisa terpuaskan. Ketika telah memiliki yang satu dia akan menginginkan yang lain. Seperti dikatakan Yesus di ayat diatas ”Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi.” Tetapi puas terhadap Tuhan diumpamakan seperti memiliki mata air abadi di dalam diri kita yang memberi hidup. Ia memberi kita sukacita dan keselamatan. Jiwa kita tidak menginginkan apa-apa lagi karena kebutuhannya sudah terpuaskan. Karena itu ia hanya ingin memberi dan terus memberi sebagai ungkapan syukur dan kasih kepada Tuhan.

Jadi, anak Tuhan bukanlah orang yang giat bekerja karena termotivasi oleh upah materi, seperti bonus dari perusahaan misalnya. Anak-anak Tuhan adalah mereka yang selalu ingin memberi yang terbaik dalam setiap apapun yang mereka lakukan karena ingin menyenangkan hati Bapanya.

Seperti dikakatakan di Kol 3:23 Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.


All blessings.
Binsar